Minuman yang dapat menghambat perkembangan janin sebaiknya dihindari selama masa kehamilan. Terdapat beberapa jenis minuman yang berpotensi meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, hingga gangguan pertumbuhan janin, Bunda. Lalu, apa saja minuman yang bisa menghambat perkembangan janin? simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Periode kehamilan merupakan masa yang sangat rentan. Memilih jenis mineral yang masuk ke dalam tubuh bisa memengaruhi pertumbuhan janin serta kesehatan ibu. Untuk ibu yang mengidap penyakit tambahan selama kehamilan, perlu lebih waspada terhadap asupan nutrisi. Jangan sampai ibu salah memilih makanan atau minuman hanya karena ingin memenuhi keinginan ngidam.
11 Minuman yang dapat menghambat perkembangan janin dan meningkatkan risiko keguguran
Berikut 11 jenis minuman yang berpotensi menghambat perkembangan janin, berdasarkan berbagai sumber.
1. Alkohol
Mengutip laman Betterhealth, minuman yang menyebabkan janin tidak berkembang dan berisiko mengalami keguguran pertama adalah alkohol. Mengonsumsi alkohol berbahaya bagi janin yang sedang berkembang, bunda. Ketika bunda meminum alkohol, janin yang sedang berkembang dapat mendapatkan kadar alkohol yang hampir sama dengan yang ada di dalam darah. Hal ini dapat merusak perkembangan otak bayi serta menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya.
Beberapa bahaya paling berat yang terjadi ketika Ibu mengonsumsi alkohol saat hamil adalah pertumbuhan janin yang pasti terhambat, berat lahir bayi rendah, kelahiran sebelum waktunya, keguguran, kematian janin yang bisa terjadi pada usia kehamilan 24 minggu hingga berbagai gangguan fisik, mental, perilaku, dan kemampuan belajar yang secara keseluruhan disebut dengan istilahfetal alcohol spectrum disorder (FASD).
2. Susu segar (tidak melalui proses pasteurisasi)
Mengutip laman Babycenter, proses pasteurisasi menghilangkan bakteri berbahaya yang umum ditemukan pada susu mentah, seperti Campylobacter, E. coli, Salmonella, dan Listeria. Untuk memastikan keamanan Anda dan bayi, selalu pilih susu yang telah melalui proses pasteurisasi selama masa kehamilan.
Berdasarkan informasi dari Food and Drug Administration (FDA), susu yang belum dipasteurisasi atau masih mentah bisa mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, Listeria, Campylobacter, dan sebagainya yang sering menyebabkan keracunan makanan.
3. Jus peras segar
Jus yang baru diambil (unpasteurized juice) dari jus buah, restoran, atau toko tidak disarankan selama masa kehamilan. Jus segar yang belum dipasteurisasi dapat mengandung bakteri seperti E. coli dan mikroba lainnya, serta pernah terkait dengan wabah keracunan makanan.
Terlebih lagi jika Ibu membelinya di luar, maka tidak dapat dipastikan kebersihan dan proses penanganannya yang higienis. Jika ingin minum jus segar yang lebih aman, sebaiknya buat sendiri di rumah, di mana Anda bisa memastikan buah atau sayur dicuci dengan bersih sebelum diperas.
4. Terlalu banyak kafein
Kafein mampu melewati plasenta dan sampai ke bayi Anda. Beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein berlebihan bisa meningkatkan risiko masalah, seperti kelahiran prematur dan berat badan lahir yang rendah. Selain itu, selama kehamilan, Anda mungkin lebih rentan terhadap dampak kafein seperti rasa cemas, kesulitan tidur, dehidrasi, gangguan pencernaan, serta mual.
Para ahli menyarankan agar mengonsumsi kafein tidak melebihi 200 mg sehari, yang setara dengan sekitar 355 ml (12 ons) kopi. Perlu diketahui bahwa kafein juga terkandung dalam teh, minuman berkarbonasi, minuman energi, dan cokelat. Oleh karena itu, perhatikan jumlah kafein yang Bunda konsumsi sepanjang hari selama kehamilan agar tetap aman bagi bayi dan diri sendiri.
5. Minuman bersoda
Minuman berkarbonasi biasanya mengandung pemanis sintetis yang sebaiknya Ibu hindari selama masa kehamilan. Jenis pemanis ini umumnya adalah sakarin, yang mudah menembus bayi melalui plasenta. Jika Ibu mengonsumsi sakarin secara berlebihan maka dapat memengaruhi perkembangan janin dan menyebabkan kelainan bawaan.
Dikutip dari Parents, terdapat dampak yang dapat dirasakan oleh ibu hamil jika mengonsumsi minuman bersoda. Beberapa di antaranya meliputi kekurangan kalsium, peningkatan tekanan darah tinggi, risiko bayi lahir dengan kelainan atau berat badan berlebih, serta meningkatkan kemungkinan keguguran.
Selain itu, dalam minuman berkarbonasi juga terdapat pemanis lain seperti aspartam. Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Massachusetts, David Elmar, aspartam juga berdampak pada perkembangan janin. "Penelitian selama 15 tahun menunjukkan, aspartam dapat menyebabkan kelainan bawaan," ujar Elmar.
11 jenis minuman yang dapat menghambat perkembangan janin dan meningkatkan risiko aborsi / Foto: Getty Images/Almaje |
6. Minuman jamu
Meski jamu dianggap baik untuk kesehatan, terdapat beberapa bahan dalam jamu yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Sebab, beberapa bahan tersebut dapat memengaruhi perkembangan janin hingga berisiko menyebabkan keguguran.
Meskipun penelitian mengenai jamu tradisional dan pengaruhnya terhadap ibu hamil masih sedikit, sebaiknya Bunda menghindarinya karena bisa berdampak pada perkembangan janin hingga menyebabkan keguguran.
Ada enam bahan obat tradisional alami yang sebaiknya dihindari oleh Ibu selama masa kehamilan, antara lain daun pegangan, ephendra, daun echinacea, dan ginseng.
black cohosh, dan jahe asam.
7. Minuman penambah energi
Ibu yang sedang mengandung juga sebaiknya menghindari minuman penguat energi. Para ahli sepakat bahwa kebanyakan minuman penguat energi mengandung kafein dalam jumlah besar serta bahan-bahan lain yang berisiko bagi kesehatan janin.
Selain itu, mengonsumsi minuman penambah energi secara berlebihan justru dapat memperburuk kondisi dehidrasi, Ibu. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan dalam minuman tersebut dapat menyebabkan stres serta meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
8. Teh kombucha
Bunda yang belum mengetahui tentang minuman kombucha juga sebaiknya dihindari selama kehamilan. Kombucha merupakan teh yang difermentasi dan berasal dari Tiongkok. Minuman ini mengandung campuran gula serta kultur bakteri dan jamur yang dikenal sebagaiKoloni Bakteri dan Khamir yang Saling Berdampingan Kumpulan Bakteri dan Jamur yang Bersimbiosis Komunitas Bakteri serta Ragam Khamir Asosiasi Mikroba Antara Bakteri dan Khamir Koloni Mikroba yang Terdiri dari Bakteri dan Khamir Hubungan Simbiosis antara Bakteri dan Khamir Kelompok Bakteri dan Khamir yang Berkolaborasi Masyarakat Mikroba yang Terdiri dari Bakteri dan Khamir Koloni Bakteri serta Khamir yang Berinteraksi Sistem Biologis yang Melibatkan Bakteri dan Khamir (SCOBY).
Minuman ini sebenarnya menyimpan berbagai manfaat bagi kesehatan, namun penggunaannya tidak disarankan selama masa kehamilan karena mengandung alkohol, Ibu.
"Fakta bahwa kombucha mengandung alkohol, membuatnya tidak pernah disarankan selama masa kehamilan, bahkan dalam jumlah sedikit," ujar konsultan laktasi Wendy Wisner, menurut laporan.Very Well Family.
College Kebidanan dan Ginekologi Amerika(ACOG) merekomendasikan agar menghindari semua jenis alkohol selama masa kehamilan karena risiko yang dapat terjadi pada janin. Meskipun kadar alkohol dalam kombucha berkisar antara 0,7 hingga 1,3 persen, hal ini berarti minuman kombucha berisiko tinggi untuk dikonsumsi saat sedang hamil.
9. Air rebusan daun fatimah
Menurut dokter kandungan dr. Febriansyah Darus, Sp.OG (K), tanaman kacip fatimah berisiko jika dikonsumsi oleh ibu hamil. Tanaman yang dikenal dengan sebutan rumput fatimah ini dapat menyebabkan kontraksi yang terus-menerus, sehingga membahayakan ibu dan janinnya.
"Ya, memang tidak boleh mengonsumsi rumput fatimah. Rumput fatimah mengandung senyawa seperti oksitosin, salah satu hormon yang berfungsi meningkatkan kontraksi dalam tubuh perempuan," ujar Febriansyah saat dihubungi..
Kontraksi yang terjadi saat mengonsumsi air rebusan rumput fatimah berbeda dibandingkan kontraksi biasanya. Jika pada keadaan normal terdapat jeda, Bunda yang mengonsumsi rumput fatimah dapat mengalami kontraksi secara terus-menerus.
"Pada kontraksi yang normal, setelah terjadi kontraksi terdapat masa istirahat, yakni saat rahim tidak mengalami kontraksi. Namun, jika terjadi kontraksi terus-menerus tanpa ada jeda seperti yang disebut rumput fatimah, maka rasa sakit akan sangat hebat," katanya.
10. Teh chamomile
Teh chamomile juga merupakan minuman yang berpotensi memicu aborsi. Efek samping dari minuman ini dapat menyebabkan kontraksi, sehingga memiliki risiko tinggi untuk menyebabkan keguguran atau kelahiran sebelum waktunya.
"Jika Anda tidak sedang hamil, minum teh chamomile yang mengandung antioksidan bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan. Namun, mengonsumsi teh chamomile dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, terutama jika diminum secara rutin," ujar ahli gizi Melissa Mitri, MS, RD, seperti dikutip Very Well Family.
Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang mengungkapkan tentang risiko minum teh chamomile bagi ibu hamil. Sebaiknya bunda berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengonsumsi teh ini selama kehamilan agar tidak membahayakan janin.
11. Jus wheatgrass
Jus wheatgrass atau ekstrak rumput gandum memang kaya akan nutrisi, termasuk vitamin, mineral, asam amino penting, serta antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, jus ini sebaiknya dihindari selama Bunda sedang dalam masa kehamilan. Hal ini karena jus wheatgrass berisiko menimbulkan gangguan terhadap perkembangan janin akibat adanya bakteri atau jamur.
"Jagung liar biasanya ditanam di tanah atau air dan dikonsumsi mentah, yang berarti bisa terkontaminasi oleh bakteri atau jamur. Jika Ibu sedang hamil atau menyusui, sebaiknya tidak mengonsumsi jagung liar," ujar Brent A. Bauer, Direktur Program Kedokteran Internal Komplementer dan Integratif diMayo Clinic.
Berikut adalah 11 jenis minuman yang dapat menghambat perkembangan janin dan meningkatkan risiko keguguran hingga kematian janin, yang bisa terjadi pada usia kehamilan 24 minggu, Bunda. Jika Bunda meragukan apakah suatu minuman aman untuk dikonsumsi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis lainnya, Bunda. Semoga informasi ini bermanfaat, Bunda.
Pilihan Redaksi
|
Untuk Ibu-ibu yang ingin berbagi tentang pengasuhan anak dan mendapatkan banyak hadiah, ayo bergabung dengan komunitas Squad. Daftar dengan klik diSINI. Gratis!
11 jenis minuman yang dapat menghambat perkembangan janin dan meningkatkan risiko aborsi / Foto: Getty Images/Almaje
14 Cara Menghindari Kehamilan Setelah Berhubungan Intim, Lengkap Mulai dari Posisi Tidur Hingga Makanan
5 Kegagalan Berulang dalam Perjuangan Publik Figur Mengandung Anak Melalui IVF, Meutya Hafid Mengikuti 10 Kali Pengobatan Fertilisasi In Vitro
Apakah ada cara yang efektif untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim satu minggu?
KOMENTAR